Seraya bersomplokan kuberanikan diri tuk menempelnya cukup bertabrakan, …nyelllll kerasa tampak entitas yg melantun merambah sikutku… detik itu pula si otong juga resah.
“mmaaff mbak ngga berencana”, kataku….
“hehehe anda tuh mampu saja, ngga abi mengapa Gus, ngga berencana kan”, jawabnya sembari tersenyum lalu menarik langkah menuju rumahnya.
Ampuuunnnnnnnnn, kian bingunk saya dgn perilaku mbak Biang, seperti olah meberi tujuan padaku. Makin brutal imajinasiku kepada mbak Biang. Makin hari kian mamang.
Alhasil pada sebuah hari saya mempunya konsep tuk berjumpa langsung dgn Mbak Biang, dgn teknik menuju salonnya, dgn keterangan menjagal rambut. Hari itu saya ) kegiatan, buat menguruskan misiku yg maksimum jiwa. Kudatangi Nonton Video Bokep Indo Membujuk Dirinya salon mbak Biang seputar jam sepuluh siang. Bertepatan dirinya bertindak sorangan tanpa asisten.
“Siang Mbak Biang”, salamku terhadapnya.
“Siang, eh Terdapat apa Gus, tumben kesini”, jawabnya.
“Ingin biji rambut mbak, lalu sangat jauh neh supaya rapih saja”.
“oowwhh, dapat menunggu yah”, sabda mbak Biang.
Era itu Mbak Biang mengenakn bawahan hitam lalu kalibut putih palung orang coaching, senyum lalu pandangannya tdk bersalin terus merunjam hatiku.
“Marilah Gus sabdanya ingin biji rambut” pertanyaan nya.
“mmaaff mbak ngga berencana”, kataku….
“hehehe anda tuh mampu saja, ngga abi mengapa Gus, ngga berencana kan”, jawabnya sembari tersenyum lalu menarik langkah menuju rumahnya.
Ampuuunnnnnnnnn, kian bingunk saya dgn perilaku mbak Biang, seperti olah meberi tujuan padaku. Makin brutal imajinasiku kepada mbak Biang. Makin hari kian mamang.
Alhasil pada sebuah hari saya mempunya konsep tuk berjumpa langsung dgn Mbak Biang, dgn teknik menuju salonnya, dgn keterangan menjagal rambut. Hari itu saya ) kegiatan, buat menguruskan misiku yg maksimum jiwa. Kudatangi Nonton Video Bokep Indo Membujuk Dirinya salon mbak Biang seputar jam sepuluh siang. Bertepatan dirinya bertindak sorangan tanpa asisten.
“Siang Mbak Biang”, salamku terhadapnya.
“Siang, eh Terdapat apa Gus, tumben kesini”, jawabnya.
“Ingin biji rambut mbak, lalu sangat jauh neh supaya rapih saja”.
“oowwhh, dapat menunggu yah”, sabda mbak Biang.
Era itu Mbak Biang mengenakn bawahan hitam lalu kalibut putih palung orang coaching, senyum lalu pandangannya tdk bersalin terus merunjam hatiku.
“Marilah Gus sabdanya ingin biji rambut” pertanyaan nya.